Home » » Puisi Tentang Perjuangan Terbaru

Puisi Tentang Perjuangan Terbaru

Written By Unknown on Jumat, 31 Mei 2013 | 21.22

Puisi Tentang Perjuangan Terbaru

Puisi Tentang Perjuangan Terbaru - Kemerdekaan memang sudah didapatkan oleh bangsa kita melalui Perjuangan para Pahlawan kita yang mempertaruhkan darah, Jiwa dan raganya untuk bangsa kita, dan saatnya kita mengisi kemerdekaan bangsa ini dengan menghormati para Pahlawan kita yang membuat hidup kita terlepas dari sebuah penjajahan, Terimaksih para para pahlawan kita yang telah merebut kemerdekaan bangsa ini dari para penjajah, kami hanya bisa mengisi kemerdekaan ini dalam bentuk sebuah Sajak atau Puisi untuk mengenang jasa-jasamu dan berikut ini adalah Kumpulan Puisi Perjuangan yang anda bisa Baca.

Puisi Tentang Perjuangan Terbaru


SATU MIMPI SATU BARISAN
Oleh Wijil Tukul

Di lembang ada kawan sofyan
jualan bakso kini karena dipecat perusahaan
karena mogok karena ingin perbaikan
karena upah ya karena upah

Di ciroyom ada kawan sodiyah
si lakinya terbaring di amben kontrakan
buruh pabrik teh
terbaring pucet dihantam tipes
ya dihantam tipes
juga ada neni
kawan bariah
bekas buruh pabrik kaos kaki
kini jadi buruh di perusahaan lagi
dia dipecat ya dia dipecat
kesalahannya : karena menolak
diperlakukan sewenang-wenang

Di cimahi ada kawan udin buruh sablon
kemarin kami datang dia bilang
umpama dironsen pasti nampak
isi dadaku ini pasti rusak
karena amoniak ya amoniak

Di cigugur ada kawan siti
punya cerita harus lembur sampai pagi
pulang lunglai lemes ngantuk letih
membungkuk 24 jam
ya 24 jam

Di majalaya ada kawan eman
buruh pabrik handuk dulu
kini luntang-lantung cari kerjaan
bini hamin tiga bulan
kesalahan : karena tak sudi
terus diperah seperti sapi

Di mana-mana ada sofyan ada sodiyah ada bariyah
tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan
di mana-mana ada neni ada udin ada siti
di mana-mana ada eman
di bandung - solo - jakarta - tangerang

Tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan
satu mimpi
satu barisan

Bandung 21 Mei 1992

    DIBALIK SERUAN PAHLAWAN

    Oleh Zshara Aurora

    Kabut,
    Dalam kenangan pergolakan bumi pertiwi
    Mendung,
    Pertandakah hujan deras
    Membanjiri asa yang haus kemerdekaan
    Dia dan semua yang ada menunggu keputusan sakral

    Serbu.... Merdeka atau mati.. Allahu Akbar
    Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa
    Dalam serbuan bambu runcing menyatu
    Kau teruskan bunyi-bunyi ayat suci
    Kau teriakan semangat juang demi negeri
    Kau relakan terkasih menahan terpaan belati
    Untuk ibu pertiwi..

    Kini kau lihat,
    Merah hitam tanah kelahiranmu
    Pertumpahan darah para penjajah keji
    Gemelutmu tak kunjung sia
    Lindungan-Nya selalu dihatimu
    Untuk kemerdekaan Indonesia abadi..

PEMUDA UNTUK PERUBAHAN

Puisi Ananda Rezky Wibowo

Indonesia Menangis
bahkan tercabik
dengan hebatnya penguasanya korupsi
tak peduli rakyatnya mengemis

Kesejahteraan tinggallah angan
keadilan hanyalah khayal
kemerdekaan telah terjajah
yang tersisah hanya kebodohan

Indonesiaku, Indonesia kalian
jangan hanya tinggal diam kawan
mari bersatu ambil peranan
sebagai pemuda untuk perubahan...

    PERJUANGAN TAK PASTI

    Puisi Rhindy Marfiyanti

    Teriknya mentari menyentuh kalbu
    Tak terasa angin merambah rasa
    Hanya terasa peluh merambah jiwa

    Ku coba melangkah ke sana
    Tak jua ku temukan suatu hal
    Ku langkahkan kembali kakiku
    Tapi ku masih tak temukan sesuatu itu

    Saat ku berhenti tuk bersandar
    Ku memohon dan berserah
    Apa aku di beri sebuah peluang
    Tuk bisa hidup nyaman

    Oh tuhan…….
    Perjuangan ini sungguh meresahkan
    Perjuangan ini sungguh membingungkan
    Perjuangan ini tak menemukan jalan

    Kaki tak kuat untuk melangkah
    Jiwa tak kuat untuk bangun
    Hati tak sanggup untuk merasa
    Otak tak bisa untuk berfikir

    Hidupku……….
    Kenapa kau ditakdirkan seperti ini
    Hanya berharap dari perjuangan yang tak pasti
    Hidup ini terasa sangat membingungkan

PENGORBANAN

Puisi Siti Halimah

Mengucur deras keringat
Membasahi tubuh yang terikat
Membawa angan, jauh ntah kemana ?

Bagaikan pungguk merindukan rembulan,
Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan

Pagi yang menjadi malam,
dan Bulan yang menjadi Tahun.

Sekian lama telah menanti,
Dirinya tak jua terlepas.

Andai diriku sang Ksatria,
Aku sudah pasti menyelamatkannya.

Namun semua itu hanya mimpi.
Dirinyalah yang harus berusaha
untuk membawa dirinya pergi dari kegelapan abadi.

    PAHLAWAN KU

    Puisi Rezha Hidayat

    Ohh........ Pahlawan ku
    Bagaimana ku bisa
    Membalas jasa-jasa mu
    Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi

    Haruskah aku turun ke medan perang
    Haruskah aku mandi berlumurkan darah
    Haruskah aku tertusuk pisau belati penjajah
    Aku tak tahu cara untuk membalas jasa mu

    Engkau rela mengorbankan nyawa mu
    Demi suatu kemerdekaan yang mungkin 
    Tak bisa kau raih dengan tangan mu sendiri
    Ohh......... pahlawan ku Engkau lah Bunga Bangsa

INDONESIA, AKU MASIH TETAP MENCINTAIMU

Puisi Ahmadun Yosi Herfanda

Indonesia, aku masih tetap mencintaimu
Sungguh, cintaku suci dan murni padamu
Ingin selalu kukecup keningmu
Seperti kukecup kening istriku
Tapi mengapa air matamu
Masih menetes-netes juga
Dan rintihmu pilu kurasa?

Burung-burung bernyanyi menghiburmu
Pesawat-pesawat menderu membangkitkanmu
Tapi mengapa masih juga terdengar tangismu?
Apakah kau tangisi hutan-hutan
Yang tiap hari digunduli pemegang hapeha?
Apakah kau tangisi hutang-hutang negara
Yang terus menumpuk jadi beban bangsa?
Apakah kau tangisi nasib rakyatmu
Yang makin tergencet kenaikan harga?
Atau kau sekadar merasa kecewa
Karena rupiahmu terus dilindas dolar amerika
Dan IMF, rentenir kelas dunia itu,
Terus menjerat dan mengendalikan langkahmu?

Ah, apapun yang terjadi padamu
Indonesia, aku tetap mencintaimu
Ingin selalu kucium jemari tanganmu
Seperti kucium jemari tangan ibuku
Sungguh, aku tetap mencintaimu
Karena itulah, ketika orang-orang
Ramai-ramai membeli dolar amerika
Tetap kubiarkan tabunganku dalam rupiah
Sebab sudah tak tersisa lagi saldonya!

Jakarta, 1997/2008

    INDONESIAKU KINI

    Puisi Awaliya Nur Ramadhana

    Negaraku cinta Indonesia
    Nasibmu kini menderita
    Rakyatmu kini sengsara
    Pemimpin yang tidak bijaksana
    Apakah pantas memimpin negara 
    yang aman sentosa

    Oh Indonesia tumpah darahku
    Apakah belum terbit,
    Seorang pemimpin yang kita cari
    Apakah rasa kepemimpinan itu 
    masih disimpan di nurani
    Tertinggal di lubuk hati
    Tak dibawa sekarang ini

    Rakyat membutuhkanmu
    Seorang Khalifatur Rasyidin
    Yang setia dalam memimpin
    Menyantuni fakir miskin
    Mengasihani anak yatim

    Kami mengharapkan pemimpin
    yang soleh dan solehah
    Pengganti tugas Rasulullah
    Sebagai seorang pemimpin ummah
    Yang bersifat Siddiq dan Fatanah

    Andaikan kutemukan
    Seorang pemimpin dunia
    Seorang pemimpin agama
    Seorang pemimpin  Indonesia

    Hanya Allah Yang Mengetahuinya

NEGERI IMPIAN

Puisi Efoel Lintang

rembulan terbit dari barat, seperti wajahmu yang bulat
seakan menyiratkan yang tak tersurat
dibalik kharisma kemilaunya cahaya yang semburat
menghipnotis hati biar terpikat
lemah gemulai gerakanmu
iringi lagu rindu yang mendayu
sendu tatap matamu  menghiba pelepas rindu
tujuh purnama telah kau tunggu
tujuh negeri telah kau lewati
masih belum kau temui apa yang kau cari
diantara bimbangnya hati
apa sebenarnya yang kau cari
tanpa jawab yang kau dapati
bertambah galaulah hati
melihat nasib ini negeri
anak kurang gizi
bergelimpangan bayi mati
ibu-ibu tak punya asi
menggilanya aborsi
merajalelanya multilasi
ditingkahi bobroknya birokrasi ini negeri

lubuklinggau, 18 januari 2012

    NEGERI INI


    Saat sarafku dipengapkan meja 1/2 biro
    Kupahat hatiku itu lagi
    Pada prasasti tugu negriku
    Agar para pahlawan negri ini

    Tak lagi keluhkan sesal
    Harus lahir di negri ini
    Sudirman-sudirman reformasi
    Harus berkembang di negri ini
    Sukarno-sukarno reformasi
    Harus bangkit di negri ini
    Suharto-suharto reformasi

    Agar diponegoro tak lagi keluhkan java
    Agar wolter monginsidi tak tangisi celebes
    Agar Patimura tak sia-siakan maluku
    Agar Indonesiaku
    Tak lagi tangisanku

    Maba, 9 Juli 2008

Semoga Puisi Perjuangan diatas bisa meotivasi kita untuk lebih baik lagi dan mampu menghargai semua jasa jasa Pahlawan kita yang bisa membawa kita kekehidupan yang lebih layak lagi di Negeri Indonesia tercinta ini, SHARE atau Like jika suka Puisi Perjuangan diatas.

Puisi Tentang Perjuangan Terbaru

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Es Campur Bijak - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger